BAGIAN SATU
OXFORD
Lyra Belacqua dan dæmonnya, Pantalaimon, berjalan melewati aula menuju ke ruang rahat. Ia tahu itu tidak boleh dilakukan, ia hanya ingin melihat bagaimana ruang tersebut. Ketika ia di dalam, ia terjebak karena master masuk, dan ia melihatnya menaburkan bubuk ke dalam minuman yang disediakan untuk Lord Asriel. Begitu master keluar, ia segera masuk ke dalam lemari. Lalu, Lord Asriel datang bersama dæmonnya, Stelmaria. Ia akan meminum minuman yang disediakan untuknya dan Lyra keluar dari lemari dan menjatuhkan gelas tersebut sampai hancur berkeping-keping, dan Lord Asriel memuntir tangannya. Lyra menceritakan apa yang terjadi dan ia diberi tugas untuk memerhatikan master. Lalu porter datang membawa peralatan yang diminta oleh Lord Asriel. Setelah itu, terdengar suara gelas pecah, dan porter disalahkan oleh Lord Asriel. Ia pergi dari ruangan dan kembali membawa lap untuk membersihkannya. Lalu, master, Profesor Palmerian, dan beberapa cendekiawan masuk.
Lord Asriel menunjukkan beberapa slide, yaitu gambar saat bulan purnama. Terdapat seorang pria berbaju bulu, wajahnya nyaris tak terlihat karena terhalang tudung tebal. Di sebelahnya berdiri sosok lebih kecil. Lalu, Lord Asriel memasukkan slide berikutnya. Orang pada gambar pertama tersebut bermandikan cahaya. Lord Asriel menjelaskan bahwa itu bukan cahaya melainkan Debu. Lalu, ia menjelaskan sosok kecil disebelahnya itu adalah anak utuh yang terlihat seperti terpenggal, yang mengingatkan sifat Debu. Lord Asriel melanjutkan slide berikutnya. Itu adalah gambar Cahaya Utara, Aurora, yang terjadi karena badai partikel bermuatan dan berkas cahaya matahari dengan kekuatan yang terkonsentrasi yang menimbulkan radiasi bercahaya ketika berinteraksi dengan atmosfer. Ketika Lord Asriel mengeluarkan slide tersebut, master mengatakan dengan suara pelan kepada pustakawan bahwa ia akan mencoba pasal penghuni tetap, bila Lord Asriel memaksa pemungutan suara. Lord Asriel menunjukkan gambar berikutnya. gambar tersebut adalah Aurora dengan kota di atasnya. Lalu, Lord Asriel membuka peti yang berisi kepala Stanislaus Grumman yang ditemukan oleh Lord Asriel di luar Svalbard, yang kepalanya telah di-Treppaning. Salah seorang menanyakan apakah hal tersebut berhubungan dengan panserbØrne. Lord Asriel menjawab tidak. Profesor Trelawney mengatakan bahwa raja beruang, Lofur Raknison, menginginkan dǽmon. tak lama kemudian Lyra tertidur. Lord Asriel membangunkan dan Lyra mengatakan apa saja yang dilakukan master. Lord Asriel mrngatakan bahwa ia diberi dana untuk ekspedisinya dan memberikan Lyra gading Walrus dengan ukiran Eskimo jika Lyra menjadi anak yang penurut. Master dan Pustakawan menuju ke kediaman Master untuk saling menghibur setelah melalui kejadian sulit sambil menikmati segelas brantwijn. Pustakawan sebenarnya tidak setuju dengan gagasan membunuh Lord Asriel. Master menjelaskan apa yang terjadi bila itu tidak dilakukan.
Di Limehouse, terdapat anak hilang yang bernama Tony Makarios. Ingatan ibunya sangat buruk karena digerogoti minuman keras. Tony mencuri makanan bersama dæmonnya yang berbentuk burung laying-layang, seperti apel, dua butir kacang, dan akhirnya pai yang masih panas. Begitu penjaga kios tahu, dæmon kucingnya melompat dan mengejarnya. Tetapi, Tony sudah berlari jauh ke jalan dan berhenti di tangga Oratorium St Catherine. Lalu, seorang wanita anggun bersama dæmonnya yang berbentuk monyet berbulu emas datang. Monyet tersebut menjulurkan tangaan ke arah burung layang-layang Tony, dan burung tersebut hinggap di lengan monyet tersebut. Wanita itu mengajak Tony melewati pintu hijau kecil di samping bangunan tinggi. Di sana banyak anak-anak lain, dan Tony diberi coklat. Lalu mereka menulis surat untuk orang tua mereka. Mereka pergi dengan perahu yang dipimpin oleh seorang kapten. Perempuan tersebut membuang surat-surat mereka ke dalam perapian sebelum pergi melalui pintu tempat ia masuk tadi. Lyra dan Roger pergi bermain ke bawah tanah di akademi Jordan. Di sana ia menemukan gudang berisi anggur dan meminumnya bersama Roger. Setelah itu, mereka menemukan peti para master sebelumnya yang tertulis nama, tahun mereka menjadi master, dan nama dæmon mereka. Lalu mereka menemukan tengkorak para cendekiawan dan sebuah koin yang terukir gambar dǽmon mereka. Lyra menukarkan koin-koin tersebut, dan ia didatangi hantu tanpa kepala di kamarnya. Keesokan harinya ia mengembalikan koin-koin yang ia pindahkan ke tempat yang sebenarnya dan berbisik meminta maaf. Begitu Lyra tidak berminat dengan pelahap, mereka datang ke Oxford. Lyra mendengar kabar itu ketika Billy Costa, anak dari Ma Costa hilang. Tadinya, ia menyuruh Billy membantu memegangi kuda-kuda seorang lelaki. Lalu, ia pergi kea rah Lyra dan bertanya apakah ia melihat Billy. Lalu, Ma menerobos kerumunan di dermaga bersama dæmon elangnya terbang di atasnya. Lalu, Lyra pergi ke akademi. Tapi Portir melarangnya untuk keluar lagi malam ini dan itu adalah perintah Master. Tetapi, Lyra tidak menghiraukannya, dan pergi ke Akademi St Michael. Di sana ia melihat Dick Orchad yang ia kagumi karena ia bias meludah lebih jauh daripada siapapun. Lalu, ia ingat ia tidak menemui Roger hari ini, jadi, ia pergi ke dapur Akademi Jordan dan menanyakan di mana Roger. Lalu, ia pergi ke kamarnya dan ke atap melewati jendelanya. Mrs. Lonsdale memanggilnya dan memandikannya lalu menyuruhnya pergi ke kediaman master dan menyuruhnya bersikap sopan dan tidak mengatakan “entah”. Di sana ia bertemu dengan beberapa wanita dan salah satunya anggun yang berdæmon monyet emas yang bernama Mrs. Coulter.
Lyra menceritakan apa saja yang ia lakukan selama ini di Akademi Jordan. Setelah itu, Master menyuruh Lyra pergi ke ruang kerjanya. Master masuk dan menanyakan apakah Lyra mau mendampingi Mrs. Coulter. Mrs. Coulter sedikit berbincang dengan Lyra, dan Lyra segera pergi dan membungkukkan badan setelah itu. Keesokan harinya, Mrs. Lonsdale membangunkan Lyra dan menyuruhnya ke kediaman master. Di sana, ia diberi alethiometer oleh master. Benda tersebut seperti kompas, dan Lyra terpaksa mempelajarinya sendiri. Lyra bersama Mrs. Coulter pergi ke London dengan zeppelin.
Hari-hari berikutnya Lyra pergi kemana-mana bersama Mrs. Coulter. Lalu, mereka berdua mempelajari elektron. Lyra menjawab bahwa salah satunya adalah Debu yang berasal dari ruang angkasa dan ia tahu karena seorang cendekiawan mengatakannya. Ia tahu ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya dari mana ia tahu hal itu. Mrs. Coulter mengajaknya untuk kembali mempelajari elektron. Musim dingin telah berlalu, dan di suatu ruangan Lyra bersma Mrs. Coulter. Mrs. Coulter menyuruh Lyra menaruh tas yang berisi alethiometer. Lyra menolaknya dan dǽmon Mrs. Coulter menyerang Pan yang berbentuk kuskus. Lyra berjanji tidak akan melakukannya lagi. Pantalaimon menghambur ke palukan Lyra. Lyra melesat ke kamar tidurnya dan menaruh tas di meja rias. Mrs. Coulter menegurnya dan menyuruh Lyra menciumnya. Lalu tamu-tamu yang diundang berdatangan. Lyra mendengar beberapa orang bercakap-cakap dan salah satunya berkata bahwa Lord Asriel ditahan di Svalbard. Lalu, Lyra berbicara sedikit dengan Lord Boreal. Salah seorang tamu yang mengaku dirinya wartawan menanyakan beberapa hal kapada Lyra. Mrs. Coulter datang dan berkata bahwa ia bukan undangan. Wartawa itu pun pergi. Mrs. Coulter berkata bahwa Lyra harus berkata kepada Mrs. Coulter jika ada tamu yang tidak diundang. Pantalaimon sadar akan sesuatu, bahwa Mrs. Coulter tidak bersama dæmonnya. Lalu, Monyet emas itu datang. Lyra pergi ke kemarnya dan Pan berkata bahwa mereka akan ditahan di sini dan tidak akan pernah dibawa ke utara. Selain itu, ia juga berkata bahwa monyet emas Mrs. Coulter tadi keluar dari kamar mereka. Lyra sadar bahwa monyet itu menyadari adanya alethiometer. Lyra kabur dari apartemen.
Ia pergi ke kedai dan seorang lelaki membelikannya satu kopi dan roti isi ham. Lyra mengatakan bahwa ia sedang menunggu ayahnya dan mengaku ayahnya adalah pembunuh. Lyra pergi dan ia dikejar tiga orang dan menangkapnya dengan jala. Lalu, ketiga orang tadi mati tertembak panah. Lyra diselamatkan oleh orang gipsi yaitu Tony Costa, kakak Billy. Tony mengajak Lyra pergi ke sebuah perahu dan menemui Ma Costa. Ma membuatkan Lyra susu dan menyuruhnya tidur di ranjang Billy. Setelah terjaga, Ma memberitahukan kepada Lyra bahwa mereka mengikutinya. Lyra di ajak oleh Ma, Tony dan dua orang lainnya pergi ke Fen menemui John Faa, raja kaum gipsi.
Mereka berlabuh di dekat Zaal, Lalu Ma memanaskan penggorengan dan memasak belut Fen. Lalu, mereka pergi ke penalian di mana semua informasi dilebur. Dan sosok kokoh John Faa berbicara bahwa ia akan menyelamatkan anak-anak yang dicuri para pelahap dan John Faa mengatakan bahwa ia akan menyelamatkan Lord Asriel yang ditahan di Svalbard karena Lord Asriellah yang telah memperbolehkan para gipsi keluar masuk Fen. Dan akhirnya, akan diadakan penalian kedua. Ma memberitahukan siapa saja yang ada di atas panggung dan salah satunya adalah Farder Coram. Tony mengantar Lyra menemui John Faa. Di sebuah ruangan di balik panggung, mereka berbincang-bincang. John Faa mengatakan beberapa hal yang tidak diketahui Lyra. John Faa juga mengatakan bahwa apa saja yang dilakukan Lyra diberitahukan kepada Farder Coram. Selain itu, ia juga mengatakan siapa ayahnya, yaitu Lord Asriel. Lyra memberitahukan semuanya termasuk alethiometer. Farder Coram berdæmon kucing berbulu musim gugur, mengatakan bahwa alethiometer berasal dari bahasa yunani yaitu alethia yang berarti kebenaran yaitu alethiometer berarti pengukur kebenaran dan ada buku untuk membacanya. Lalu, John Faa mengatakan bahwa orang yang memerhatikan gerak-gerik Lyra adalah Ma Costa.
Hari demi hari, ia mengatakan hal-hal mengenai Jordan kepada anak-anak gipsi. Lalu, Ma mengatakan kejadian mengenai siapa ibunya, yaitu, Mrs. Coulter. Tiba saatnya untuk penalian kedua, membahas siapa saja yang akan ikut untuk menyelamatkan anak-anak dari para pelahap. Lalu, John Faa membagi tugas kepada beberapa orang. Beberapa orang bertanya, dan salah satunya perempuan yang menanyakan apakah tidak ada perempuan yang diikut sertakan. John Faa berkata tidak. Penalian telah usai dan John Faa pergi ke ruengan dibelakang panggung. Lyra mengetuk pintu, dan begitu pintu terbuka, ia mengatakan ia ikut untuk menyelamatkan anak-anak dari pelahap. John Faa menggeleng dan mengatakan tidak dan menyuruh Lyra pergi.
Beberapa hari selanjutnya, ia mempelajari alethiometer sendiri, maupun bersama Farder Coram. Lalu, ia mendapat jawaban jam pasir dengan tengkorak di atasnya. Seseorang datang yang mengabarkan bahwa ada seseorang bernama Jacob Huismans yang terlika dalam tugasnya bersama Benjamin de Ruyter. Lyra bersama Farder Coram pergi ke sebuah perahu dan menemui Jacob, pria itu tertusuk panah sangat dalam sehingga sebagian muncul. Jacob mengatakan yang sebenarnya yaitu ketika mereka tentang menangkap tiga pelahap dan memaksa mereka bicara dan akhirnya berkata bahwa anak-anak itu dibawa ke utara Lapland dan membocorkan tentang Kementrian Teologia dan Lord Boreal. Benjamin dan Gerard Hook membobol kementrian sementara Frans Broekman dan Tom Mendham harus mencari tahu tentang Lord Boreal. Dokter datang, Lyra dan Farder Coram harus pergi. Tiba-tiba, Lyra dipanggil oleh Tony Costa dan menyuruhnya menemui John Faa di Zaal. Lyra diperbolehkan ikut untuk menyelamatkan anak-anak. Hari-hari berikutnya, Lyra semakin sibuk. Farder Coram menanyakan apa yang sedang dilakukan Mrs. Coulter pada Lyra. Lyra melihatnya di alethiometer. Alethiometer itu menunjuk ke beberapa symbol, Guntur, bayi, ular, gajah, dan makhluk yang tidak diketahui Lyra namanya yang berwujud seperti kadal bermata besar dengan ekor melilit ranting tempatnya bertengger. Lyra hampir menemukan jawabannya tetapi Farder Coram mengajaknya bicara sehingga ia kehilangan artinya. Lyra pergi ke geladak dan pantalaimon terbang berwujud burung camar dan dua sosok hitam kecil yang salah satunya menyerang pantalaimon. Salah satunya ditangkap oleh Farder Coram. Dæmon seorang nahkoda terbang menyelamatkannya. Dan berkata benda itu sudah pergi. Farder Coram menjelaskan bahwa benda itu adalah iblis jam yang berasal dari Afrika yang tidak mempunyai kehidupan dengan roh jahat di dalamnya juga racun tidus di ekornya. Farder Coram meletakkannya ke dalam kaleng yang digunakan untuk menyimpan sekrup dan menumpahkan isinya sebelum memasukkan iblis jam tersebut dan berjanji akan menyolder tutupnya setelah turundari kapal. Mereka pergi ke galangan dan pergi ke kapal menemui John Faa dan menceritakan tentang iblis tersebut. John Faa juga mengatakan bahwa Jack Ferhoeven tewas dan anak buahnya tertangkap.
BAGIAN DUA
BOLVANGAR
John Faa dan para pemimpin lain memutuskan mereka akan pergi ke Trollesund, pelabuhan utama Lapland, yang terdapat konsulat penyihir di sana dan Farder Coram kenal salah atu dari mereka dan dapat disebut balas budi. Farder Coram menceritakan, bahwa ia menyelamatkan nyawa seorang penyihir yang dikejar burung merah besar. Ketika Farder Coram menaikkan penyihir itu ke atas perahu, ia terkena shock karena penyihir tersebut tidak bersama dǽmonnya. Tetapi, beberapa saat kemudian dǽmon penyihir itu muncul. Farder Coram menjelaskan bahwa para penyihir tinggal di hutan dan padang berlumut, mereka berurusan dengan alam bebas. Setelah beberapa hari berlayar, mereka tiba di Trollesund. Farder Coram dan Lyra pergi ke konsulat penyihir, yaitu Dr Lanselius dan mereka meminta dua bantuan. Yang pertama, Farder Coram ingin menghubungi sorang penyihir yang bernama Serafina Pekkala. Yang kedua, Farder Coram menanyakan apakah di sana pernah terjadi hilangnya anak-anak. Dr Lanselius menjawab bahwa di kotanya terdapat Perusahaan Eksplorasi Northern Progress yang berpura-pura mencari mineral tetapi sebenarnya mereka mereka mengimpor anak dan membawanya ke pedalaman entah ke mana Dr Lanselius tidak tahu, ia juga mengatakan bahwa ia pernah dengar tentang pemutusan. Dr Lanselius member informasi mengenai jasa beruang berbaju besi. Lalu, Dr Lanselius melirik Lyra dan ia tahu bahwa Lyra adalah gadis pembaca symbol yang sudah lama dibicarakan para penyihir. Ia bertanya untuk menguji apa niat kaum Tartar dalam kaitannya dengan Kamchatka. Lyra menjawab bahwa mereka akan berpura-pura menyerang. Lalu, Dr Lanselius menanyakan ranting pohon pinus awan mana di belakang rumah yang pernah digunakan oleh Serafina Pekkala. Begitu Lyra keluar, Dr Lanselius menjelaskan bahwa Lyra harus dibiarkan melakukan kesalahan jika tidak, maka semua orang akan tewas termasuk penyihir. Lyra kembali dengan pinus awan sebagai jawabannya. Dan Dr Lanselius memberikan sebagian kepada Lyra. Lyra dan Farder Coram pergi ke tempat beruang berbaju besi tersebut, tetapi, seorang lelaki kasar bilang bahwa mereka dapat menemuinya setelah ia selesai bekerja yaitu pukul enam. Farder Coram mengajak Lyra ke toko pakaian terbaik dan membelikannya parka dari kulit rusa kutub. Mereka pergi menemui John Faa dan mengatakan apa yang mereka dapatkan. John Faa juga mendapat kabar baik yaitu ia berhasil membujuk seorang aёronaut bernama Lee Scoresby. Lalu, Farder Coram dan Lyra pergi menemui Lorek Byrnison untuk menawarinya pekerjaan. Lorek menolaknya dengan alasan ia sudah bekerja. Lalu Farder Coram menanyakan pekerjaan macam apa untuk panserbØrne. Lalu, Lorek menjawabpekerjaan bayaran. Seorang keluar dari bar memberikan guci berisi minuman keras dan Lorek meminumnya. Lorek mengatakan jika mereka mengembalikan baju besinya, ia tidak akan membutuhkan minuman keras lagi.
Setelah kembali ke kapal, Lyra tidur beberapa saat, dan kemudian ia keluar ke geladak dan melihat Aurora. Lalu, sesosok angsa datang, tetapi, ia bukan burung, melainkan dæmon. Ia menanyakan keberadaan Farder Coram. Lyra memanggilnya dan Farder Coram menyuruh Lyra agar dæmon tersebut menunggu di geladak belakang. Farder Coram menyampaikan salam kepada Kaisa, dæmon itu. Kaisa memberitahukan kemana anak-anak itu dibawa pergi, yaitu empat hari perjalanan ke arah timur laut dari sana ke tempat yang bernama Bolvangar yang berpagar kawat juga memiliki satu kompi orang Tartar yang dilengkapi senapan. Setelah bercakap-cakap Lyra telah dobopong John Faa ke ranjangnya. Keesokanharinya, seseorang dengan dæmon kelinci kumal memperkenalkan diri kepada Lyra, ia Lee Scoresby, si aёronaut. Lee mengajak beberapa orang gipsi bermain hazard bersamanya. Dæmon Lee berbicara pada Lyra dan menyuruhnya menemui Lorek. Lorek mengatakan bahwa baju besinya terbuat dari baja langit dari bintang yang jatuh di Svalbard. Lyra memberitahukan di mana baju besi Lorek asal tidak ada pembalasan, yaitu di ruang bawah tanah rumah Pastor. Lorek bergegas mengambilnya. Begitu ia keluar dari rumah pastor dengan baju besinya, para penjaga telah bersiap dengan senapan mereka. Lyra memanggilnya dan mereka pergi ke pelabuhan. Lorek melepaskan baju besinya dan pergi menyelam ke laut. Sesosok lelaki dengan senapan terpanjang yang diarahkan ke sysselman, duduk di atas baju besi itu, yang tak lain adalah si aёronaut Lee Scoresby. Lorek datang membawa bangkai anjing laut dan menggunakan lemaknya untuk mengusap baju besinya. Mereka siap berangkat menuju Bolvangar.
Mereka melaju selama beberapa jam, dan berhenti untuk makan. John Faa menanyakan kepada Lyra mengenai pertahanan Bolvangar, ia melihatnya di alethiometer dan jawabannya adalah sama dengan yang diucapkan dæmon angsa tersebut yaitu ada pasukanTartar menjaga stasiun dan dikelilingi kawat. Lyra mengatakan bahwa ada sebuah desa di lembah berikutnya dan penduduknya diganggu hantu. Lyra meminta izin kepada John Faa untuk pergi ke sana bersama Lorek dan begitu mendapatkan apa yang dicari mereka akan segera pergi. John Faa mengizinkan dan mereka pergi tanpa baju besi Lorek. Dalam perjalanan, mereka melihat sosok-sosok hitam tak beraturan melayang di udara, mereka penyihir. Mereka berencana akan memberitahukannya kepada John Faa. Setelah mereka tiba seorang lelaki mengatakan dengan bahasa yang aneh dan Lorek menjelaskan bahwa ada seorang anak di gudang ikan, mereka pernah mengusirnya tetapi anak it uterus kembali. Lyra masuk dan mendapati seorang anak tanpa dæmon yang memegang erat seekor ikan ke tubuhnya. Lyra ingat apa yang dikatakan Dr Lanselius mengenai pemutusan, dan inilah si anak yang sudah terpenggal.
Lyra merasakan ingin muntah dan melarikan diri. Bocah itu menanyakan keberadaan Ratter, dæmonnya. Lyra menanyakan siapa namanya dan anak itu menjawab namanya adalah Tony Makarios. Lyra mengajaknya pergi dan menyusul para gipsi. ketika sampai, Lyra berterima kasih kepada Lorek dan setuju jika Lorek yang memberitahukan mengenai penyihir kepada John Faa. Setelah terjaga, Lyra menanyakan keberadaan Tony. Farder Coram menjelaskan bahwa anak itu telah meninggal dan akan segera dibakar. Lyra melihatnya dan ia sadar anak itu tidak memegang ikan yang ia pegang dengan erat sebelumnya. Ia memarahi orang yang mengambil ikan tersebut. Lyra mengambil sekeping koin dari saku dan menuliskan nama dæmonnya di koin tersebut. Lyra menanyakan lalat mata-mata pada Farder Coram dan Farder Coram menunjukkannya. Lyra memberitahukannya pada Lorek. Lalu, Lyra mencoba menyerang Lorek setelah ia menanyakan apakah beruang bisa ditipu. Tak satu pun serangan dari Lyra mengenai Lorek. Lalu, para pemimpin menyetujui usul Lee Scoresby untuk memompa balonnya di perhentian berikutnya. Lee menjelaskan kepada Lyra tentang bagaimana cara pergi ke Svalbard, dan berapa orang yang mampu dibawa oleh balon, juga yang lainnya. Lyra membawa lalat mata-mata itu di kantongnya. Setelah itu, Lyra jatuh tertidur dan jam demi jam membawa mereka semakin dekat dengan Bolvangar.
Pada perhentian berikutnya, salah seorang gipsi jatuh karena sebuah panah menusuknya. Semakin lama, semakin banyak panah yang menghujani mereka. Pan melihat John Faa terluka tetapi tidak dengan Lyra. Para pemburu Samoyed menangkap dan membawa mereka ke Bolvangar. Di sana, ia mengaku namanya adalah Lizzie Brooks. Ia bertemu Roger dan Billy Costa di sana. Roger memberitahukan kepada Lyra lubang angin yang mungkin dapat dimasuki untuk bersembunyi. Ia mandi, minum susu, dan mendapatkan pakaian baru dari seorang perawat bernama Perawat Clara. Ketika berada di dapur seorang lelaki mengatakan bahwa anak-anak yang ada di sana akan mengikuti latihan kebakaran begitu alarm kebakaran dibunyikan. Setelah makan, mereka pergi ke kamar masing-masing.
Keesokan harinya, mereka berolah raga. Dan Lyra membuat kegaduhan dan meninggalkan mereka untuk mengetahui apa yang mereka sembunyikan di Bolvangar. Di belakang, ia menemukan kandang. Lyra menyuruh Billy dan Roger berjaga-jaga. Kaisa datang dan memberitahukan tentang para gipsi. John Faa memang terluka tetapi tidak parah. Lyra membuka kandang itu sesuai perintahnya dan melepaskan dæmon-dæmon yang ada di dalamnya. Mereka kembali ke tempat latihan dan setelah itu dan sesosok zeppelin datang dan terlihat sosok Mrs. Coulter di dalamnya. Mereka kembali ke kamar masing-masing. Lyra mempunyai rencana dan memberitahukannya pada Roger dan Billy. Lalu ia memberitahukan kepada anak lain setelah latihan itu sore ini.
Lyra menyelinap ke lubang angin menuju suatu ruangan di mana seorang dokter memberitahukan alat pemotong baru kepada Mrs. Coulter. Begitu Mrs. Coulter keluar, Lyra membuat suara dan seorang lelaki menyeretnya keluar dan yang lain membawa Pan dengan tangan mereka yang seharusnya itu tidak boleh dilakukan. Mereka dimasukkan ke sebuah alat yang terdapat kawat pemisah. Ketika alat itu hampir sepenuhnya berfungsi, Mrs. Coulter masuk dan Monyet Emasnya mengeluarkan Pan dari kurungan sedangkan Lyra Keluar sendiri.
Mrs. Coulter membuat segelas chamomile dan memberikannya kepada Lyra. Lyra mengeluarkan kaleng yang berisi mata-mata dan Monyet Emas Mrs. Coulter membukanya. Setelah terbuka, lalat itu menyerang kepala Monyet Emas dan Mrs. Coulter pun jatuh. Lyra pergi ke dapur dan membakarnya. Ia membunyikan alarm dan semua anak keluar dari gedung. Di luar, mereka bertemu beberapa kelompok pasukan Tartar. Lorek datang dan para penyihir membantunya. Anak-anak itu berjalan mengikuti jejak lorek menuju para gipsi. Ketika bertemu mereka, Mrs. Coulter mencengkram tangan Lyra dan Lyra segera melepaskannya. Lee Scoresby datang bersama balon udaranya yang dibwa oleh beberapa penyihir dan membawa pergi Lyra, Roger, Lorek Byrnison, dan Serafina Pekkala, juga Lee Scoresby menuju Svalbard. Lyra sempat mengatakan selamat tinggal pada Farder Coram. Dalam perjalanan, dæmon angsa Serafina Pekkala datang dan memberitahukan bahwa para gipsi telah menghancurkan Bolvangar.
BAGIAN TIGA
SVALBARD
Dalam perjalanan menuju Svalard, hantu karang menyerang mereka, Lyra jatuh di tengah kabut tebal dan mendengar desis pantai. Ia berjalan dan menemukan kantong pasir balon Lee Scoresby. Lalu, beberapa ekor beruang menemukannya dan menyatakan bahwa Lyra adalah tahanan mereka.
Ia dibawa menuju istan dan memasukkannya dalam penjara dan bertemu seorang Profesor Kerajaan Kosmologi dari Universitas Gloucester, yaitu Jotham Santelia. Setelah mereka berbincang-bincang, Lyra ingat kata-kata Profesor Trelawney yaitu yang diinginkan Lofur adalah dæmon. Ia menyusun rencana dan dapat bertemu dengan Lofur. Ia mengaku sebagai dæmon Lorek dan ia menunjukkannya bahwa ia adalah dæmon dengan cara menjawab pertanyaan Lofur dengan memasuki ruangan dan membaca alethiometer. Akhirnya, Lyra berhasil membujuk Lofur untuk bertarung satu lawan satu dengan Lorek.
Ketika Lorek datang, Lyra menemuinya dan mengatakan hal yang sebenarnya. Lorek bertarung melawan Lofur dan akhirnya membunuhnya dan menjadi raja para beruang. Setelah pertarungan itu usai, Lyra tertidur, dan seekor beruang membangunkannya. Ia bertemu Roger yang pergi ke Svalbard bersama Lorek, dan menyembuhkan luka Lorek akibat pertempuran. Seekor beruang tua memberitahukan keberadaan Lord Asriel dan mereka segera pergi ke sana.
Ketika tiba, pelayan Lord Asriel membukakan pintu. Lyra dan Roger mandi dan Roger tidur. Lyra menemui Lord Asriel dan Lord Asriel mengaku ia adalah ayah Lyra. Mereka sedikit membahas tentang Debu, kemudian Lyra pergi tidur.
Pembantu Lord Asriel membangunkan Lyra dan mengatakan bahwa Lord Asriel membawa Roger pergi. Ia menyusulnya bersama Lorek dan ditengah perjalanan, mereka bertemu penyihir di pihak Mrs. Coulter dan zeppelin datang. Lorek member perintah agar prajuritnya menyerang mereka. Lorek membawa Lyra pergi menyusul Lord Asriel. Ia melewati jembatan sempit yang tidak bias dilalui Lorek sehingga ia dan Pan harus melewatinya sendiri.
Mereka pergi dan menemukan Lord Asriel telah menghidupkan alatnya dan Roger meninggal karena dæmonnya dibunuh oleh dæmon Lord Asriel ketika ia berusaha kabur. Sosok Mrs. Coulter tiba-tiba muncul. Lord Asriel menawarinya untuk ikut bersamanya ke kota di aurora. Ia menolak dan pergi dari sana. Lyra meletakkan mayat Roger dengan hati-hati dan berjalan menuju aurora.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar